TENTANG CREATIVE WRITING WORKSHOP


Pada hari sabtu, tanggal 23 Februari 2019 adalah sebuah hari yang berkesan bagi 25 peserta "Creative Writing Workshop" (CWW) yang berlokasi di Aula Resto Kampoeng Anggrek Tangerang Selatan.

Acara workshop yang berhadiah buku ini berlangsung dimulai dari pagi hari tepat jam 09.00 dan berakhir hingga siang hari jam 13.30.

Kegiatan ini berlangsung dengan santai, lugas namun tetap fokus pada poin penting untuk mencapai hidup yang lebih bermakna dalam menulis.

Banyak hal yang menarik dalam pembahasan "creative writing" sehingga mengundang antusiasme peserta dalam bertanya dan berinteraksi dengan narasumber kang Uten Sutendy yang sudah berpengalaman dalam bidang menulis karya kreatif baik sebagai wartawan maupun sebagai penulis belasan buku.

Pengalaman beliau yang puluhan tahun di bidang menulis, telah banyak membantu peserta dalam menjawab berbagai pertanyaan yang dibawa peserta. Workshop berlangsung interaktif tapi tetap dalam suasana santai dan penuh keakraban, sehingga waktu dengan sangat cepat selesai tak terasa.

Namun ada beberapa rangkuman penting yang saya sajikan dalam syair agar memudahkan dalam pemahamannya. Berikut ini syair rangkuman yang saya tuliskan.

Tulislah dengan hati
Untuk curahan sang hati yg damai.

Tulislah dengan jiwa
Untuk curahan sang jiwa yg murni.

Menulislah bagai sang khalifah.
Jika tak mampu merubah dunia.
Rubahlah diri untuk dunia.

Menulislah untuk merubah.
Mencapai tujuan yang utama.

Menulislah untuk amal.
Amal abadi sepanjang masa.

Bagai kitab suci dan disucikan.
Terpelihara dan terjaga.

Menulislah mulai sekarang.
Karena masa takkan menunggu.

Akan habis tak bersisa.
Entah dipakai atau terbuang.

Kecuali berkarya nyata.
Menulis untuk keabadian.

Bukan hanya mengcopy
Apalagi menfitnah.

Bangun karya nyata
Karena setiap hati dan jiwa.

Berbeda dan indah
Dalam keragaman tulisan

Justru yang membuatnya
Melegenda dan selamanya.

(Asrul Sani Abu)

Di akhir acara, beberapa peserta memberikan testimoni tentang kegiatan workshop ini dengan lugas dan apa adanya, seperti yang diceritakan kembali oleh bapak Suradi yang berprofesi sebagai pengacara di Jakarta.

😃"Dari Sebuah
Catatan Harian"😃

Sudah kuduga pasti akan sangat menyenangkan.

Pagi itu penuh semangat, dari Pasar Rebo aku meluncur ke Resto Kampoeng Anggrek di Kawasan Tangerang Selatan, tempat Workshop Jurnalistik digelar. Suasana asri, damai, nyaman segera menghangatkan sekujur jiwaku..setibanya di sana.

Itu pasti Pak Teten Setendi, pikirku. Aku kenal, hafal malah. Hmmm...walau awalnya sekedar dari sebuah WAG. Tapi entah, seakan aku paham....biasanya sosok wartawan, penulis itu pasti enak orangnya. Benar saja.! Akupun langsung nimbrung. Ada Pak Uten, dan 4 orang yang lain. Obrolanpun lgsg cair sambil menunggu acara dimulai.

Acara dimulai.....
Pak Asrul yang membuka. Dan tahu2 mendorong peserta nyebur ke sebuah danau. Semua basah....oleh hangatnya penyampaian materi jurnalistik Pak Uten Sutendi. Semua berenang riang...penuh semangat. Basah..!!, itu pasti. Harus basah ...memang.!!

Waktu berjalan...terasa begitu singkat. Banyak ilmu yang seharusnya masih ingin kudapat.

Tapi, sebuah proses memang tidak ujug2. Pelan-pelan, tahap demi tahap, sedikit demi sedimit...waktu demi waktu. Itulah proses.Harus setia pada proses...begitu pernah aku dengar. Entah dari siapa, aku lupa.

Ada sekitar 25 peserta yang hadir. Banyak yang bertanya, semua dijawab....dijelaskan Pak Uten. Dari semua pertanyaan, sepertinya itu juga yang ingin kutanyakan. Dari jawaban atas semua pertanyaan, sepertinya itu jawaban yang kuharapkan. Hmmm.... barangkali kalo ada 1000 pertanyaan dan 1000 jawaban, sepertinya itu semua yang aku harapkan. Aku banget, gitu. Jelas, inilah belajar.

Kata ustad, belajar itu ibadah. Maka khusuklah. Woww...begitu yaaaa..🙀Bismillah...aku memulainya.

(Suradi Rahmat, 25 Pebruari 2019).😃

Selain itu, salah satu peserta bernama Budi yang berprofesi sebagai pimpinan media online, menuliskan pengalamannya dalam situs online yang dimilikinya.

https://viralindonesia.co.id/workshop-bersama-uten-sutendy-hidup-makin-bermakna-dengan-menulis/

Maka, terbukalah dengan maksimal semua potensi kreatif yang dimiliki peserta, sehingga menghasilkan karya nyata yang layak untuk dikembangkan.

Salam Creative




Comments

Popular Posts