Free Ebook Sang Wali. A Man's Story on Poetry by Asrul Sani Abu

Buku Syair: Sang Wali


Alhamdulillah.

Di bulan suci ramadhan, bulan mulia dan penuh keberkahan kami dapat berbagi Ebook (Digital Book) yang dapat dibaca dimana saja dan kapan saja secara gratis, khusus bagi para pecinta ilmu.

Semoga bermanfaat dan mengundang rahmat serta keberkahan dari Allah SWT.

Berbagilah sekarang ini.
Untuk sekarang dan nanti.

Berbagi dengan hati
Agar dikenang selalu di hati.

Salam Penulis,

Sang Wali

https://asrulsaniabu.blogspot.com/2019/05/free-ebook-asrul-sani-abu.html


Alkisah, di sebuah kota yang sepi, berpandangan laut lepas, berpantai pasir hitam namun berbukit nan indah.
Saat itu… terbit matahari pagi diufuk timur, menyinari penjuru kota, bersamaan dengan lahirnya seorang pemuda biasa, namun berhati dan berjiwa luar biasa.
Dihari yang tak biasa di suasana yang tidak biasa, menghasilkan sebuah ukiran kenangan sepanjang masa.
Perjalanan sang insani, menyusuri kehidupan yang fana. Terdampar di bumi yang indah. Tuk mencari hakikat kebahagiaan dan kehidupan sejati.
Menyusuri jalan-jalan kehidupan yang berliku namun lurus tuk satu tujuan.
Hanya hikmah yang dalam yang mampu memahami semua dan melihat yang tak terlihat. Sebuah buku alam dan alami yang “ditulis” oleh sang pencipta melalui perantara “sang wali”.
Sang wali yang selalu ada, mewakili sang pencipta untuk kebaikan dan kelangsungan semua.
Maka, mulailah membuka fikiran, hati dan jiwa nan suci.
Maka terbukalah yang tak terlihat, hijab yang selama ini tertutupi.
Menutupi alam surgawi hingga bersinar terang bagai warna keemasan.
Lahirlah sang anak, di “perahu yang terbalik”.
Untuk segera berlayar dan berlabuh ke pelabuhan cinta abadi. Tulisannya akan menjadi bernilai pada suatu saat yang bernilai. Ketika tersingkap rahasia langit dan dunia. Hubungan yang sudah berlangsung lama, tak sadar oleh hubungan nan sejati. Engkau telah dipilihNya. Pilihan ada padamu. Maka terbukalah yang tertutupi hingga cahaya keemasan membuka semua rahasia. Rahasia yang akan membuat takjub, memanggil engkau yang dipilihNya.


  


Once upon a time, in a quiet city, with a view of the high seas, it had beautiful black sandy beaches.
At that time ... the morning sun was rising in the east, illuminating the corners of the city, together with the birth of an ordinary young man, but with a heart and extraordinary spirit.
An unusual day in an unusual atmosphere, producing a memorable carving of all time.
The journey of the human, along the mortal life. Stranded on beautiful earth. Tuk seeks the essence of happiness and true life.
Down the winding streets of life but straight for one purpose.
Only deep wisdom is able to understand everything and see the unseen. A natural and natural book that is "written" by the creator through the intermediary "Sang Wali".
"Sang Wali" who is always there, represents the creator for the good and continuity of all.
So, start to open the mind, heart and soul that is holy.
Then the unseen, hijab which had been covered up was opened.
Covering the heavenly realm to shine bright like a golden color.
Born the child, in the "boat that is upside down".
To immediately sail and anchor to the harbor of eternal love. His writing will be valuable at a valuable moment. When revealed the secrets of the heavens and the world. Relationships that have lasted a long time, are unconscious by true relationships. You have chosen Him. The choice is yours. Then it was opened which was covered in golden light to reveal all secrets. The secret that will amaze, call you the one He chooses.




Telah lahir seorang insani di pulau yang indah.
Pulau yang mempesona hati dan jiwa.
Di kota yang berpantai dan berbukit menjulang.

Dari atas bukit, engkau bisa melihat pantainya.
Dari atas perahu, engkaupun bisa melihat sang bukit.

Pantai biru di kala pagi dan senja.
Berpasir hitam namun tak berkarang.

Diatas sebuah rumah yang berpanggung.

Berdinding kayu, pasir dan batu.
Bertangga kayu dan batu.
Berpagar besi nan putih.
Putihnya secerah jiwa.

Berpandangan bukit yang tertutupi.
Semua yang tertutupi, akan terbuka.
Bagai membuka pintu taman surgawi.

Yang ada hanya wangi semerbak.
Wangi bunga yang mempesona.
Warna-warni keceriaan.
Taman terindah yang tak terlihat.

Hanya yang terpilih yang mampu
Melihat, merasakan dan kesana.

Itulah tujuannya dan tujuanNya.
Rahasia yang terangkat.
Terangkat oleh cinta.




  
Born a human on a beautiful island.
An island that enchants hearts and souls.
In a coastal and hilly city towering.

From the hill, you can see the beach.
From the boat, you can see the hill.

Blue beach at morning and dusk.
Black sand but not rocky.

Above a house on a stage.

Wood, sand and stone walls.
Be proud of wood and stone.
Iron and white fence.
The white is as bright as the soul.

Look at the covered hills.
All that is covered, will open.
Like opening the door of a heavenly garden.

There is only fragrant perfume.
Enchanting flower fragrance.
Colorful fun.
The most beautiful garden invisible.

Only selected ones are capable
See, feel and get there.

That is His purpose and purpose.
Secrets raised.
Lifted by love.


  
Tak ada yang tahu, namun diakhir engkaukan tahu.
Sang pemilik tujuan.
Pemilik dari pemikirannya.
Sang insani penulis sejarah.

Sejarah masa lalu dan masa depan.
Untuk jutaan tahun yang akan datang.
Dia mengikat hikmah, dengan tulisan cinta.
Murni dari hati dan jiwa yang terdalam.

Yang orang tahu, dialah sang pelamun.
Sang perenung…
Seharian duduk dan melamun menerawang semesta.
Di sebuah teras yang berpandangan.

Yang orang tahu, dia sering tertidur.
Di kursi atau di pembaringan suci.

Yang orang tahu, dia orang yang santai.
Tak bertujuan, tak berambisi.
Walau, sedang membangun jalanNya.

Dialah sang pemuda biasa, sang insani.
Diasuh oleh seorang “ibu tua” dengan penuh kasih dan sayang.

Bagai asuhan bidadari cantik yang turun dari surgawi. Dialah sang bunga terindah.

“Sang bidadari”, merawat dengan rahmatNya.
Melindungi dengan kekuatanNya.
Membesarkan dengan hikmahNya.

“Sang wali”, menemaninya dikala sepi.
Berkisah dan bercerita.
Berbagi dan bercanda.
Mereka adalah sahabat.
Sahabat sejati sepanjang hayat.

Bidadaripun selalu menemani.
Bahkan ketika tak ada yang menemani. 

Sang bidadari berbisik dengan lembut.
Dengan suara yang tak terdengar telinga.
Hanya dengan hati dan jiwa.
Jiwa terdalam yang suci.
Yang hanya tersentuh dengan gelombang cinta.
Jika engkau telah sadar, engkaupun kan merasa.
Merasakan getaran cinta, yang tak terlihat.

Dialah yang terpilih, yang mampu merasa dengan kelembutan hati yang tidak biasa. Mengambil sebuah jalan, jalan lurus yang tak biasa.













Who is He?

Nobody knows, but at the end you know.
The owner of the destination.
The owner of his thoughts.
The human writer of history.

Past and future history.
For millions of years to come.
He ties wisdom, with love writing.
Pure from the deepest heart and soul.

What people know, he is the fancier.
The reflector ...
All day sitting and daydreaming about the universe.
On a terrace with views.

What people know, he often falls asleep.
On a chair or in a holy bed.

What people know, he's a relaxed person.
No purpose, no ambition.
Even though, it is building His way.

He is the ordinary young man, the human.
Parent by an "old mother" with love and affection.

Like the care of a beautiful angel who descends from heaven. She is the most beautiful flower.

"The angel", taking care of His mercy.
Protect with His strength.
Raising with His wisdom.

"Sang Wali", accompanied him when he was quiet.
Tell stories and tell stories.
Share and joke.
They are friends.
Lifelong true friends.

Even angels always accompany.
Even when no one is accompanying.

The angel whispered softly.
With a sound that doesn't hear an ear.
Only with heart and soul.
Holy inner soul.
Only touched by the wave of love.
If you are aware, you will feel it.
Feel the vibration of love, which is invisible.

He is the chosen one, who is able to feel with unusual tenderness. Take a road, an unusual straight road.














Masa kecilnya, dia senang hidup sendiri.
Bermain dengan tanah, tempat asal dan kembali.  
Dia punya seorang “teman”.
Teman yang tidak biasa.

Dia menyebutnya “Sang Wali”.
Dipanggilnya dengan sebutan “teman”,
“Sahabat” atau hanya “Freddy” atau “Ferdi”.
Yang pasti dia menjadi “Friendly”.

Sang Wali, selalu menemani.
Selalu menjawab, semua pertanyaan.
Selalu memberi semua kebutuhan.

Jika engkau lihat, dia sendiri.
Dia bersama “Sang Wali”.

Karena Sang Wali, selalu menemani.
Selalu mendekati.
Selalu menyayangi.
Hingga waktu terhenti.

Engkaupun bersama sang wali.
Dengarkan dengan hatimu.
Suara lembut bagai nafasmu.
Yang membuatmu hidup dan mampu.

Saat mampu mendengar
Nurani seakan terusik
Disentuh untuk berubah
Mengubah diri dan dunia.













His childhood, he likes to live alone.
Play with land, place of origin and return.
He has a "friend".
Unusual friend.

He called it "Sang Wali".
He called as "friend",
"Friends" or just "Freddy" or "Ferdinand".
What is certain is that he becomes "Friendly".

Sang Wali, always accompanied.
Always answer, all questions.
Always give all needs.

If you see, he is alone.
He is with "Sang Wali".

Because “Sang Wali”, always accompanied.
Always close.
Always love.
Until time stops.

Nor are you with “Sang Wali”.
Listen with your heart.
A soft voice like your breath.
What makes you alive and capable.

When able to hear
Conscience as if disturbed
Touch to change
Change yourself and the world.















Comments

Makasih bang, saya juga suka puisi ini. So close, dan ringan untuk dinikmati
Indo Sani said…
Terima kasih kembali mba roserunway. Salam sukses selalu.

Popular Posts