PUISI: Cinta Pertama dan TerAkhir.
Sang
pemuda terus berjalan, sepi tak berteman.
Hingga
dia paham, ada waktu tuk memegang.
Dia
tak mengenal cinta.
Cintalah
yang mencarinya.
Hingga
engkau ditemukan.
Tergeletak,
tak berdaya.
Cintanya
bukan cinta biasa.
Cinta
yang lama tersimpan dan dijaga.
Kemurniannya
terus dirawat.
Agar
bersinar dan memancar.
Dari
langit.
Hingga
ke ujung jiwa.
Wajahmu
bagai cahaya.
Cahaya
yang menerangi semesta.
Menutupi
kabut dan noda.
Memecah
kesunyian.
Tampil
percaya.
Melayani
dan saling membutuhkan.
Pandangan
selalu indah.
Bagai
cahaya bulan merekah.
Bagai
mentari di pegunungan.
Senyum
cerah.
Membuka
pagi menjadi indah.
Membuka
hadiah yang selalu ceria.
Laksana
bidadari yang bermata indah.
Terbukalah
hati.
Yang
menutupi selama ini.
Gelap
menjadi terang.
Sunyi
menjadi riang.
Kutitipkan
cinta.
Untuk
kau bawa dalam rindu.
Hingga
waktu mencari.
Mencari
sang pemilik.
Saat
ciuman mesra
Dari
hati yang terhampar…
Penuh
gejolak jiwa
Bergelora
dan membara…
Api
asmara memuncak
Hingga
tiada yang menahan
Keringat
peluh bersemangat
Bagai
sang pelari yang terus berlari.
Berlari
mencari cinta
Cinta
yang terus dicari…
Comments