Puasa Ramadhan Sebagai Manajemen Kontrol Diri Terbaik dalam Jebakan

Jebakan yang Dihadapi Sang Manusia
Bulan Puasa Ramadhan sebentar lagi kita sambut kebahagiaannya. 
Bulan Puasa Ramadhan adalah momentum Training Penguasaan Diri Terbaik yang diberikan Allah SWT kepada manusia sebagai makhluk yang sangat dicintaiNya.
Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang lemah dalam menguasai dirinya, emosinya, hatinya, hingga jiwanya. 

Karena pengontrolan diri yang lemah inilah maka banyak manusia yang terjebak dalam jebakan duniawi yang tidak hanya melenakan, mencandukan namun juga menyengsarakan Sang Jiwa yang Suci. 

Manajemen Diri yang tidak terkontrol dengan baik maka akan melahirkan manusia-manusia yang tidak stabil (unmangement life). 

Ketidakstabilan jiwa yang tadinya tenang menjadi jiwa yang bergejolak (unmanagement soul). 
Akibatnya banyak yang telah memilih jalan yang bengkok ketika diberikan "ujian" kenaikan tingkat "kemuliaan manusia" sesungguhnya. 
Ujian-ujian sang manusia ini berkisar antara 
  1. Possession: Jebakan possession atau jebakan kepemilikan telah banyak menggoda sang manusia. Manusia bukannya berlomba dalam kebaikan namun berlomba dalam kepemilikan harta dan hal-hal yang berwujud materialisme seperti rumah yang sangat mewah dan kendaraan yang mewah dengan harga yang fantastis. Padahal kepemilikan barang-barang tersebut tidak mampu memberikan ketenangan apalagi perasaaan tenteram (bahagia). 
  2. Relation: Jebakan kedua adalah jebakan "hubungan". Kebanyakan manusia tergoda dengan adanya hubungan antar sesama manusia atau pasangan yang salah. Ada banyak manusia mencari cinta sejati terhadap pasangannya namun akan selalu kecewa saat berharap banyak kepada pasangannya. Pengharapan yang lebih kepada manusia akan memberikan kekecewaan semata. Namun pengharapan yang lebih kepada Sang Maha Kuasa adalah sebuah kekuatan akan mengatasi setiap permasalahan kehidupan. 
  3. Position: Jebakan yang terakhir yang diberikan kepada manusia adalah jebakan posisi atau jebakan jabatan. Banyak yang tidak mampu dalam jabatan dan tidak sesuai dengan hati nuraninya (yang telah diprogram dari Allah) namun memaksakan kehendak untuk menggapai jabatan duniawi. Jabatan yang seringkali menggoda dan melenakan sang manusia menjadikan manusia berbuat segala sesuatu demi orang lain untuk sebuah kebanggaan diri, bukan menjadi sebuah ibadah dan pengabdian kepada Sang Ilahi. 
Puasa Ramadhan membantu kita dalam mengelola diri kita terhindar dari jebakan-jebakan duniawi. 
Ini dikarenakan puasa tidak hanya melatih diri kita untuk mengontrol makan dan minum selama mulai subuh sampai maghrib namun juga puasa melatih diri untuk mengelola panca indera dan hati serta jiwa kita untuk semata-mata tetap pada tujuan akhir kita yaitu beribadah kepada Allah SWT. 

Puasa dijadikan kewajiban kepada umat muslim agar sang manusia bertakwa. Mengapa harus bertakwa? karena dengan ketakwaan itulah manusia menjadi manusia yang mulia, dan manusia yang mulia adalah manusia yang paling beruntung. Manusia inilah manusia yang sukses dan bahagia dunia akhirat kelak. 

Ingatkah kita...
Bahwa pada saat kita tamak, maka kita akan berusaha menguasai orang lain dan bahkan dunia
Namun jika kita bertakwa, maka kita hanya akan ingin menguasai diri sendiri....

Dan hebatnya adalah..
Bahwa pada saat kita mulai mengelola diri kita sendiri, kehidupan yang manageable (stabil) mulai berjalan di jalan yang lurus. 

Apakah jalan yang lurus itu?
Yaitu sebuah jalan yang tenang, damai dan membahagiakan jiwa dan spirit yang sesuai dengan nilai-nilai Sang Maha Suci. 

Maka siapakah yang tidak menginginkan kebahagiaan dunia dan akhirat?

Semua jabatan, hubungan hingga harta pada hakikatnya diburu dan dikejar manusia karena menginginkan kebahagiaan. 

Puasa melatih kita sang manusia, untuk kembali mengingat tujuan kita diciptakan di bumi. Yaitu untuk mengabdi dan beribadah kepada Sang Mha Pencipta dengan jalan melestarikan kehidupan alam semesta dimana manusia dituntut sebagai Khalifah yang memimpin dirinya dan seluruh alam agar tetap berada dalam orbit yang benar. 




Comments

Popular Posts