Iklan Siapakah yang Paling Efektif pada PILPRES 2009?
Everyday we are engaging with advertising whether you like it or not...
Suka atau tidak suka...Setiap hari kita selalu berhubungan dan hidup berdampingan dengan iklan.
Dan belakangan ini iklan yang paling sering memasuki "kehidupan kita" mulai dari rumah, dalam perjalanan, dan kembali lagi ke rumah...adalah iklan Capres kita.
Saya terkadang bertanya berapa jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk menjadi orang no.1 di negeri ini? dan apakah iklan yang dengan biaya luar biasa tersebut sudah efektif atau tidak?...
Sebenarnya menurut BAPAK Marketing dunia Philip Kotler beliau telah memberikan 3 metode utama untuk melakukan uji coba efektifitas iklan yaitu melalui:
1. Direct Rating Method.
2. Portfolio Test. Yaitu konsumen melihat beragam (portfolio) iklan alternatif dan mencoba mengingat kembali isi iklan tsb.
3. Laboratory Test. Pengujian dilakukan dilaboratorium dan mengukur reaksi fisiologis konsumen seperti denyut jantung, tekanan darah, keringat dll.
Nah untuk iklan yang ada sekarang ini saya lebih tertarik mengujinya dengan Direct Rating Method karena bisa dites/diuji dengan efektif dan efisien.
Metode Peringkat Langsung ini (Direct Rating Method) adalah dengan memberikan kepada konsumen beberapa alternatif iklan dan meminta para konsumen untuk menentukan "peringkat" masing-masing iklan yang dilihat. Penentuan ini didasarkan pada:
1. Kekuatan sebuah iklan dalam menarik perhatian.
2. Mudah tidaknya dibaca/dilihat.
3. Mudah atau tidaknya dipahami.
4. Kemampuan "menggugah" perasaan konsumen.
5. Kemampuan mempengaruhi perilaku konsumen (orang yang melihat iklan tsb).
Saya cenderung memilih iklan TV dalam pengujian ini...
1. Pada iklan di media TV kekuatan sebuah iklan dalam menarik perhatian sangatlah penting. Iklan SBY dan terutama JK termasuk kategori yang paling menarik perhatian saya karena iklan-iklan yang ditampilkan lebih dinamis, lebih kreatif dan bervariasi sehingga kita tertarik dalam melihat kembali iklan-iklan yang tampil di TV tersebut dan iklan yang ditampilkan tidak terlalu monoton.
2. Dalam kemudahan untuk dilihat pada media TV, iklan Mega Prabowo dan SBY yang paling mudah dilihat karena iklannya cukup sederhana.
3. Iklan yang dengan lugas memberikan pemahaman banyak diberikan iklan SBY dengan pemaparan data secara implisit dan JK yang mampu memberikan testimonial oleh beberapa "tokoh nasional" yang dianggap mampu mempengaruhi calon pemilih nantinya.
4. Dalam kemampuan menggugah perasaan iklan SBY dan Boediono sewaktu masih muda saat menjadi prajurit dan guru memberikan kesan bahwa kita semua dulunya adalah orang biasa yang berusaha "meraih impian dan cita". Sedangkan iklan JK-Wiranto yang menggugah perasaan adalah iklan "mampu" dan membangun jati diri bangsa yang mandiri. Iklannya terlihat indah dan sangat mempesona...menggugah bagi diri kita untuk dapat maju, mandiri dan bangga menjadi salah satu warga Indonesia...
Bagi pasangan Mega Prabowo iklan yang menggugah perasaan banyak mengangkat tema yang melibatkan petani dan kemiskinan.
Salah satu contoh iklan Capres 2009 yang menggugah rasa kecintaan bagi negeri...
5. Nah secara pribadi yang paling banyak mempengaruhi pilihan adalah iklan SBY dan JK. Iklan SBY dengan tagline "lanjutkan" yang tiap hari masuk ke alam bawah sadar kita tanpa kita sadari akan mempengaruhi proses pemilihan presiden nantinya...
Sedangkan iklan JK yang banyak mempengaruhi adalah ajakan "tokoh panutan" untuk memilih JK-Wiranto nah jika iklan ini terus menerus masuk ke alam bawah sadar bukan tidak mungkin JK-Wiranto bisa mendapat giliran memimpin negeri ini....Sedangkan Mega Prabowo masih punya waktu untuk membuat iklan yang lebih efektif lagi yang dapat "langsung" menggugah pemilih (konsumen) untuk memilih mereka...
Suka atau tidak suka...Setiap hari kita selalu berhubungan dan hidup berdampingan dengan iklan.
Dan belakangan ini iklan yang paling sering memasuki "kehidupan kita" mulai dari rumah, dalam perjalanan, dan kembali lagi ke rumah...adalah iklan Capres kita.
Saya terkadang bertanya berapa jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk menjadi orang no.1 di negeri ini? dan apakah iklan yang dengan biaya luar biasa tersebut sudah efektif atau tidak?...
Sebenarnya menurut BAPAK Marketing dunia Philip Kotler beliau telah memberikan 3 metode utama untuk melakukan uji coba efektifitas iklan yaitu melalui:
1. Direct Rating Method.
2. Portfolio Test. Yaitu konsumen melihat beragam (portfolio) iklan alternatif dan mencoba mengingat kembali isi iklan tsb.
3. Laboratory Test. Pengujian dilakukan dilaboratorium dan mengukur reaksi fisiologis konsumen seperti denyut jantung, tekanan darah, keringat dll.
Nah untuk iklan yang ada sekarang ini saya lebih tertarik mengujinya dengan Direct Rating Method karena bisa dites/diuji dengan efektif dan efisien.
Metode Peringkat Langsung ini (Direct Rating Method) adalah dengan memberikan kepada konsumen beberapa alternatif iklan dan meminta para konsumen untuk menentukan "peringkat" masing-masing iklan yang dilihat. Penentuan ini didasarkan pada:
1. Kekuatan sebuah iklan dalam menarik perhatian.
2. Mudah tidaknya dibaca/dilihat.
3. Mudah atau tidaknya dipahami.
4. Kemampuan "menggugah" perasaan konsumen.
5. Kemampuan mempengaruhi perilaku konsumen (orang yang melihat iklan tsb).
Saya cenderung memilih iklan TV dalam pengujian ini...
1. Pada iklan di media TV kekuatan sebuah iklan dalam menarik perhatian sangatlah penting. Iklan SBY dan terutama JK termasuk kategori yang paling menarik perhatian saya karena iklan-iklan yang ditampilkan lebih dinamis, lebih kreatif dan bervariasi sehingga kita tertarik dalam melihat kembali iklan-iklan yang tampil di TV tersebut dan iklan yang ditampilkan tidak terlalu monoton.
2. Dalam kemudahan untuk dilihat pada media TV, iklan Mega Prabowo dan SBY yang paling mudah dilihat karena iklannya cukup sederhana.
3. Iklan yang dengan lugas memberikan pemahaman banyak diberikan iklan SBY dengan pemaparan data secara implisit dan JK yang mampu memberikan testimonial oleh beberapa "tokoh nasional" yang dianggap mampu mempengaruhi calon pemilih nantinya.
4. Dalam kemampuan menggugah perasaan iklan SBY dan Boediono sewaktu masih muda saat menjadi prajurit dan guru memberikan kesan bahwa kita semua dulunya adalah orang biasa yang berusaha "meraih impian dan cita". Sedangkan iklan JK-Wiranto yang menggugah perasaan adalah iklan "mampu" dan membangun jati diri bangsa yang mandiri. Iklannya terlihat indah dan sangat mempesona...menggugah bagi diri kita untuk dapat maju, mandiri dan bangga menjadi salah satu warga Indonesia...
Bagi pasangan Mega Prabowo iklan yang menggugah perasaan banyak mengangkat tema yang melibatkan petani dan kemiskinan.
Salah satu contoh iklan Capres 2009 yang menggugah rasa kecintaan bagi negeri...
5. Nah secara pribadi yang paling banyak mempengaruhi pilihan adalah iklan SBY dan JK. Iklan SBY dengan tagline "lanjutkan" yang tiap hari masuk ke alam bawah sadar kita tanpa kita sadari akan mempengaruhi proses pemilihan presiden nantinya...
Sedangkan iklan JK yang banyak mempengaruhi adalah ajakan "tokoh panutan" untuk memilih JK-Wiranto nah jika iklan ini terus menerus masuk ke alam bawah sadar bukan tidak mungkin JK-Wiranto bisa mendapat giliran memimpin negeri ini....Sedangkan Mega Prabowo masih punya waktu untuk membuat iklan yang lebih efektif lagi yang dapat "langsung" menggugah pemilih (konsumen) untuk memilih mereka...
Comments