Faktor-faktor Kemenangan SBY dalam pandangan Pemasaran.
Jusuf Kalla Wapres RI kemarin dengan ikhlas dan ksatria menelpon Sang Presiden untuk mengucapkan selamat atas terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono untuk kembali memimpin negeri ini...
Tindakan cepat yang dilakukan JK ini, cukup beralasan karena beliau melihat hasil quick count tidak akan jauh berbeda dengan hasil resmi KPU nantinya. Dan kita salut atas keihklasan dalam menerima kekalahan dalam sebuah kompetisi yang walaupun cukup keras tapi berakhir damai dan melegakan...
Ada sebuah ungkapan mengatakan "if you lose...don't lose the lesson".
Jika kalah jangan lupa pelajaran besar dibalik kekalahan itu...
PELAJARAN yang bisa dipetik adalah bagaimana strategi yang digunakan SBY dalam "memasarkan" dirinya dengan begitu baik sehingga dapat memenangkan pemilihan langsung ini.
SBY sadar betul akan arti sebuah brand untuk itu beliau menggunakan brand "SBY presidenku" dengan dominasi warna biru yang banyak disukai oleh masyarakat umumnya yang memang juga merupakan warna partai Demokrat. Setiap tampil di muka podium lambang brand SBY ini pasti selalu ada didepannya (secara tidak langsung memberikan efek kedalam alam bawah sadar kita). Nah sekarang siapakah yang tidak menghapal brand ini?...
Dan siapakah pula di Indonesia yang belum pernah menyebutkan kata "lanjutkan" sadar atau tidak kata "tagline" ini selalu mendominasi percakapan kita sehari-hari...
Strategi lain SBY adalah pada Segmented Strategy. SBY sadar betul dan berfokus betul pada People Segmented. Beliau terlihat tidak ingin terkesan terlalu berdekatan dengan para elite di Indonesia namun ingin terlihat berdekatan dengan masyarakat pada umumnya...
Positioning yang ditampilkan SBY sangat mengena dan disukai rakyat Indonesia pada umumnya...SBY berusaha menampilkan citra (positioning) seperti:
Sabar, beliau beberapa kali terlihat "memendam perasaan sakit" jika "diserang" yang banyak terlihat pada media TV hal ini bagi masyarakat seakan ingin membantu "orang yang terzalimi" bagai menonton sinetron TV pada umumnya...
Sopan santun, Dalam berbicara terlihat betul beliau tidak ingin "menyakiti" perasaan orang lain.. walaupun beliau "mampu" untuk melakukannya...
Kebapakan, Dalam iklan dan penampilan sehari-hari digambarkan bagaiman SBY menyukai anak-anak dan mencintai keluarganya...Sosok bapak seperti ini masih menjadi "dambaan" oleh masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia umumnya...
"Cool" dan berkharisma, Ketenangan yang luar biasa menghasilkan "Inner Energy" memancar keluar karena dalam diri setiap manusia ada "energi kebaikan" yang jika dipancarkan akan menghasilkan "gelombang frekuensi" yang sama.
"Smart" Banyak dari kita lebih memilih pemimpian yang memiliki gelar tinggi serta memiliki pendidikan yang tinggi dengan predikat terbaik ini dimaksudakan agar pemimpin nantinya dapat menyelesaikan masalah dengan tepat untuk kemakmuran bangsa,
"Kuat" SBY dipilih oleh rakyat Indonesia karena rakyat merasa belum terlalu aman memberikan "beban kepemimpinan" kepada orang yang belum memiliki "kekuatan militer"...Kekuatan militer masih sangat dibutuhkan dengan banyaknya ancaman yang dapat merusak persatuan bangsa.
Cara bicara SBY yang sangat tertata dan teratur mencerminkan "gaya khas" yang paling diminati oleh masyarakat kita. Lihatlah sekitar kita pemimpin seperti ini "masih selalu" menghiasi kepemimpinan di masyarkat Indonesia pada umumnya...
Inilah mengapa banyak yang mengatakan kemenangan SBY adalah kemenangan "pencitraan"
atau "positioning" yang baik dimata para konsumen dalam hal ini rakyat Indonesia...
Ilmu pemasaran adalah salah satu ilmu Tuhan...Ilmu ini sudah ada semenjak manusia lahir ke muka bumi...
Untuk itu semua manusia ingin "terlihat" lebih baik didepan khalayak, semua manusia ingin menampilkan nama yang baik (brand) dan image yang baik (positioning) sehingga apa yang diinginkannya dapat segera terwujud...
Tindakan cepat yang dilakukan JK ini, cukup beralasan karena beliau melihat hasil quick count tidak akan jauh berbeda dengan hasil resmi KPU nantinya. Dan kita salut atas keihklasan dalam menerima kekalahan dalam sebuah kompetisi yang walaupun cukup keras tapi berakhir damai dan melegakan...
Ada sebuah ungkapan mengatakan "if you lose...don't lose the lesson".
Jika kalah jangan lupa pelajaran besar dibalik kekalahan itu...
PELAJARAN yang bisa dipetik adalah bagaimana strategi yang digunakan SBY dalam "memasarkan" dirinya dengan begitu baik sehingga dapat memenangkan pemilihan langsung ini.
SBY sadar betul akan arti sebuah brand untuk itu beliau menggunakan brand "SBY presidenku" dengan dominasi warna biru yang banyak disukai oleh masyarakat umumnya yang memang juga merupakan warna partai Demokrat. Setiap tampil di muka podium lambang brand SBY ini pasti selalu ada didepannya (secara tidak langsung memberikan efek kedalam alam bawah sadar kita). Nah sekarang siapakah yang tidak menghapal brand ini?...
Dan siapakah pula di Indonesia yang belum pernah menyebutkan kata "lanjutkan" sadar atau tidak kata "tagline" ini selalu mendominasi percakapan kita sehari-hari...
Strategi lain SBY adalah pada Segmented Strategy. SBY sadar betul dan berfokus betul pada People Segmented. Beliau terlihat tidak ingin terkesan terlalu berdekatan dengan para elite di Indonesia namun ingin terlihat berdekatan dengan masyarakat pada umumnya...
Positioning yang ditampilkan SBY sangat mengena dan disukai rakyat Indonesia pada umumnya...SBY berusaha menampilkan citra (positioning) seperti:
Sabar, beliau beberapa kali terlihat "memendam perasaan sakit" jika "diserang" yang banyak terlihat pada media TV hal ini bagi masyarakat seakan ingin membantu "orang yang terzalimi" bagai menonton sinetron TV pada umumnya...
Sopan santun, Dalam berbicara terlihat betul beliau tidak ingin "menyakiti" perasaan orang lain.. walaupun beliau "mampu" untuk melakukannya...
Kebapakan, Dalam iklan dan penampilan sehari-hari digambarkan bagaiman SBY menyukai anak-anak dan mencintai keluarganya...Sosok bapak seperti ini masih menjadi "dambaan" oleh masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia umumnya...
"Cool" dan berkharisma, Ketenangan yang luar biasa menghasilkan "Inner Energy" memancar keluar karena dalam diri setiap manusia ada "energi kebaikan" yang jika dipancarkan akan menghasilkan "gelombang frekuensi" yang sama.
"Smart" Banyak dari kita lebih memilih pemimpian yang memiliki gelar tinggi serta memiliki pendidikan yang tinggi dengan predikat terbaik ini dimaksudakan agar pemimpin nantinya dapat menyelesaikan masalah dengan tepat untuk kemakmuran bangsa,
"Kuat" SBY dipilih oleh rakyat Indonesia karena rakyat merasa belum terlalu aman memberikan "beban kepemimpinan" kepada orang yang belum memiliki "kekuatan militer"...Kekuatan militer masih sangat dibutuhkan dengan banyaknya ancaman yang dapat merusak persatuan bangsa.
Cara bicara SBY yang sangat tertata dan teratur mencerminkan "gaya khas" yang paling diminati oleh masyarakat kita. Lihatlah sekitar kita pemimpin seperti ini "masih selalu" menghiasi kepemimpinan di masyarkat Indonesia pada umumnya...
Inilah mengapa banyak yang mengatakan kemenangan SBY adalah kemenangan "pencitraan"
atau "positioning" yang baik dimata para konsumen dalam hal ini rakyat Indonesia...
Ilmu pemasaran adalah salah satu ilmu Tuhan...Ilmu ini sudah ada semenjak manusia lahir ke muka bumi...
Untuk itu semua manusia ingin "terlihat" lebih baik didepan khalayak, semua manusia ingin menampilkan nama yang baik (brand) dan image yang baik (positioning) sehingga apa yang diinginkannya dapat segera terwujud...
Comments