Idul Kurban Idul Adha...di Nusa Loka BSD
"Tidak ada suatu amalan yang paling dicintai oleh Allah dari Bani Adam ketika hari raya Idul Adha selain menyembelih hewan kurban. Sesungguhnya hewan itu akan datang pada hari kiamat (sebagai saksi) dengan tanduk, bulu, dan kukunya. Dan sesungguhnya darah hewan kurban telah terletak di suatu tempat di sisi Allah sebelum mengalir di tanah. Karena itu, bahagiakan dirimu dengannya." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim)
Hari ini hari raya Idul Adha, adalah hari memotong hewan kurban bagi setiap muslim yang mampu...Tak terkecuali warga muslim mesjid Baitul Hikmah Nusa Loka BSD City.
Di mesjid ini, saya bertemu pak Agung, pak Toni dan pak Rinaldi Agusyana warga Nusa Loka yang sedang membantu pelaksanaan kurban.
Pak Agung tetangga yang cukup rajin walau dengan keringat bercucur dengan parang terhunus siap memotong "sang kurban" dan dibagikan kepada fakir miskin.
Pak Rinaldi (trainer dan pendiri ESQ) yang diperkenalkan oleh pak Toni, ternyata dengan berani "memotong sendiri" sang hewan kurban.
Pak Toni yang seorang team leader di BII Syariah mengatakan wah...saya mah belum berani untuk memotong sendiri pak....Saya pun ikut mengiyakan....
Kita ini kaum urban yang termasuk dalam masyarakat "serba instant"...yang tahunya makan aja...kali yah....? begitu gumam saya...kita tidak pernah mau tahu bahwa dibalik sebuah makanan yang nikmat yang kita makan ada sebuah "proses" kematian yang jika tidak biasa akan terasa "aneh" bagi kita...
Pemotongan hewan kurban ini sendiri dimaksudkan agar kita kaum muslim mampu dan dapat menjadi orang yang dermawan dengan cara memberikan daging hewan yang telah kita "kurbankan" kepada para fakir miskin.
Kita atau anak-anak kita mungkin sangat jarang melihat sebuah "pembantaian" kehidupan binatang yang bernama kambing, domba atau sapi...
Yang kita pahami sebuah sate yang enak itu berasal dari kambing, sapi atau ayam adalah sebuah makanan yang "tiba-tiba" ada diatas meja makan "tanpa ada sebuah proses" "menghilangkan kehidupan makhluk lain".
Ternyata dalam kehidupan ini agar kita dapat "terus hidup" kita membutuhkan pengorbanan dari makhluk lain. Kita jarang merenung bahwa setiap kita makan ada sebuah "kematian yang telah terjadi"....
Matinya seekor ayam atau matinya sebuah tanaman kangkung adalah sebuah "proses pengorbanan" agar kita manusia dapat terus melanjutkan kehidupan.
Banyak dari kita mengenal yang namanya ayam kentucky atau pizza hut...tapi pernahkah kita merenung dibalik enaknya ayam kentucky atau dibalik enaknya pizza hut beef ada sebuah proses "kematian" dari balik sebuah dapur sang koki...
Saya jadi termenung...ternyata dibalik "kehidupan" kita ini ada sebuah "pengurbanan kehidupan" dari kehidupan yang lain...
Suatu hal yang semestinya alamiah...namun terkadang tidak terpikirkan oleh kita para kaum urban...
Jika kita melihat darah yang bersimbah dan tetesan air mata sang sapi terkadang kita shock dan kaget betapa sebuah "kematian binatang ini" membuat hati ini sedih...
Namun, yang perlu dipahami bahwa tidak semua "kematian" adalah sebuah kesedihan....
Karena "kematian/pengurbanan" hewan kurban ini merupakan suatu proses jalan menuju surga...hewan-hewan (juga tumbuhan) ini telah memberikan nyawanya agar kita dapat terus hidup dan terus menjaga kehidupan di planet ini.
Mereka semua telah "berkurban" untuk makhluk termulia di muka bumi. Dan bagi yang telah mengeluarkan dana untuk berkurban sebagai tanda syukur akan sebuah "arti" kehidupan.
Dan, bahwa sebuah "kematian" merupakan sebuah rangkaian dari "awal sebuah kehidupan baru" bagi mahkluk lainnya...
Selamat Idul Adha...
Hari ini hari raya Idul Adha, adalah hari memotong hewan kurban bagi setiap muslim yang mampu...Tak terkecuali warga muslim mesjid Baitul Hikmah Nusa Loka BSD City.
Di mesjid ini, saya bertemu pak Agung, pak Toni dan pak Rinaldi Agusyana warga Nusa Loka yang sedang membantu pelaksanaan kurban.
Pak Agung tetangga yang cukup rajin walau dengan keringat bercucur dengan parang terhunus siap memotong "sang kurban" dan dibagikan kepada fakir miskin.
Pak Rinaldi (trainer dan pendiri ESQ) yang diperkenalkan oleh pak Toni, ternyata dengan berani "memotong sendiri" sang hewan kurban.
Pak Toni yang seorang team leader di BII Syariah mengatakan wah...saya mah belum berani untuk memotong sendiri pak....Saya pun ikut mengiyakan....
Kita ini kaum urban yang termasuk dalam masyarakat "serba instant"...yang tahunya makan aja...kali yah....? begitu gumam saya...kita tidak pernah mau tahu bahwa dibalik sebuah makanan yang nikmat yang kita makan ada sebuah "proses" kematian yang jika tidak biasa akan terasa "aneh" bagi kita...
Pemotongan hewan kurban ini sendiri dimaksudkan agar kita kaum muslim mampu dan dapat menjadi orang yang dermawan dengan cara memberikan daging hewan yang telah kita "kurbankan" kepada para fakir miskin.
Kita atau anak-anak kita mungkin sangat jarang melihat sebuah "pembantaian" kehidupan binatang yang bernama kambing, domba atau sapi...
Yang kita pahami sebuah sate yang enak itu berasal dari kambing, sapi atau ayam adalah sebuah makanan yang "tiba-tiba" ada diatas meja makan "tanpa ada sebuah proses" "menghilangkan kehidupan makhluk lain".
Ternyata dalam kehidupan ini agar kita dapat "terus hidup" kita membutuhkan pengorbanan dari makhluk lain. Kita jarang merenung bahwa setiap kita makan ada sebuah "kematian yang telah terjadi"....
Matinya seekor ayam atau matinya sebuah tanaman kangkung adalah sebuah "proses pengorbanan" agar kita manusia dapat terus melanjutkan kehidupan.
Banyak dari kita mengenal yang namanya ayam kentucky atau pizza hut...tapi pernahkah kita merenung dibalik enaknya ayam kentucky atau dibalik enaknya pizza hut beef ada sebuah proses "kematian" dari balik sebuah dapur sang koki...
Saya jadi termenung...ternyata dibalik "kehidupan" kita ini ada sebuah "pengurbanan kehidupan" dari kehidupan yang lain...
Suatu hal yang semestinya alamiah...namun terkadang tidak terpikirkan oleh kita para kaum urban...
Jika kita melihat darah yang bersimbah dan tetesan air mata sang sapi terkadang kita shock dan kaget betapa sebuah "kematian binatang ini" membuat hati ini sedih...
Namun, yang perlu dipahami bahwa tidak semua "kematian" adalah sebuah kesedihan....
Karena "kematian/pengurbanan" hewan kurban ini merupakan suatu proses jalan menuju surga...hewan-hewan (juga tumbuhan) ini telah memberikan nyawanya agar kita dapat terus hidup dan terus menjaga kehidupan di planet ini.
Mereka semua telah "berkurban" untuk makhluk termulia di muka bumi. Dan bagi yang telah mengeluarkan dana untuk berkurban sebagai tanda syukur akan sebuah "arti" kehidupan.
Dan, bahwa sebuah "kematian" merupakan sebuah rangkaian dari "awal sebuah kehidupan baru" bagi mahkluk lainnya...
Selamat Idul Adha...
Comments