Seorang Pemuda dan SANG BIJAK...
Suatu masa...di sebuah perjalanan...seorang pemuda bertemu dengan "SANG BIJAK"...
Si pemuda pun bertanya kepada SANG BIJAK tentang berbagai hal di kehidupan ini...
Wahai SANG BIJAK, apakah pendapatmu tentang keluarga?
SANG BIJAK menjawab, keluarga adalah orang-orang yang dekat dijiwamu, merekalah orang-orang yang selalu mendampingimu baik dikala suka maupun di saat duka, mereka tidak menuntut sesuatu darimu, mereka dan kamu saling membutuhkan saling melengkapi.
Wahai SANG BIJAK, apakah pendapatmu tentang wanita?
SANG BIJAK menjawab, wanita adalah makhluk terindah yang pernah diciptakan Tuhan. Dari sanalah kita manusia pernah bersemayam...maka hormatilah wanita sebagaimana engkau "mengakui" asalmu...
Wahai SANG BIJAK, apakah pendapatmu tentang pertemuan?
SANG BIJAK menjawab, setiap pertemuan ada perpisahan. Untuk itu hargailah setiap pertemuan karena tidak selamanya engkau akan bertemu.
Wahai SANG BIJAK, apakah pendapatmu tentang pekerjaan?
SANG BIJAK menjawab, pekerjaan adalah anugrah Tuhan, Dialah yang menciptakan "kesukaan" atau "panggilan jiwa" siapa saja yang mengikuti "panggilan jiwanya" maka dialah yang akan memperoleh kebahagiaan dunia-akhirat...
Wahai SANG BIJAK, mengapa banyak pejabat, pengusaha dan orang penting yang mendapat hukuman?
SANG BIJAK menjawab, segala sesuatu dimuka bumi memiliki masa dan ketentuannya sendiri, ini dapat menjadi pelajaran bagi semua bahwa segala tindakan akan memiliki konsekuensi yang perlu diterima oleh SANG MANUSIA. Dan Tuhan memberi masalah dan bencana untuk sebuah "kemajuan" yang lebih baik.
Wahai SANG BIJAK, bagaimana dengan tingkat pengangguran yang tinggi di negeri ini?
SANG BIJAK menjawab, semua yang ada dan menjadi kesukaan SANG MANUSIA merupakan sebuah pekerjaan baginya. Pekerjaan terbaik adalah pekerjaan yang disukai dan bermanfaat bagi sesama apapun jenis pekerjaannya.
Wahai SANG BIJAK, apakah makna sebuah kebebasan?
SANG BIJAK menjawab, kebebasan adalah hak semua mahkluk hidup di alam ini, asalkan kebebasan yang kita miliki tidak "merugikan" dan "membahayakan" mahkluk lainnya. Jadi kebebasan sendiri memiliki tanggung jawab dan konsekuensi yang nantinya akan kita terima.
Wahai SANG BIJAK, siapakah idolamu saat ini?
SANG BIJAK menjawab, Yang kita idolakan sebenarnya bukanlah fisik atau suatu bentuk tapi jiwa dan sifat Tuhan yang kita rindukan. Jika kita mengidolakan seorang pimpinan bukan karena kulit si pemimpin itu yang indah namun karena sifat pemimpin itu yang "baik hati", "empati", "tanggung jawab", "niat baik & tulus", "suka memberi" yang sesuai dengan "harapan".
Wahai SANG BIJAK, dimanakah nantinya engkau dapat aku temui lagi?
SANG BIJAK menjawab, aku selalu ada disampingmu kemanapun engkau pergi bertanyalah dalam hatimu MAKA akupun akan selalu menjawabmu...
Si pemuda pun bertanya kepada SANG BIJAK tentang berbagai hal di kehidupan ini...
Wahai SANG BIJAK, apakah pendapatmu tentang keluarga?
SANG BIJAK menjawab, keluarga adalah orang-orang yang dekat dijiwamu, merekalah orang-orang yang selalu mendampingimu baik dikala suka maupun di saat duka, mereka tidak menuntut sesuatu darimu, mereka dan kamu saling membutuhkan saling melengkapi.
Wahai SANG BIJAK, apakah pendapatmu tentang wanita?
SANG BIJAK menjawab, wanita adalah makhluk terindah yang pernah diciptakan Tuhan. Dari sanalah kita manusia pernah bersemayam...maka hormatilah wanita sebagaimana engkau "mengakui" asalmu...
Wahai SANG BIJAK, apakah pendapatmu tentang pertemuan?
SANG BIJAK menjawab, setiap pertemuan ada perpisahan. Untuk itu hargailah setiap pertemuan karena tidak selamanya engkau akan bertemu.
Wahai SANG BIJAK, apakah pendapatmu tentang pekerjaan?
SANG BIJAK menjawab, pekerjaan adalah anugrah Tuhan, Dialah yang menciptakan "kesukaan" atau "panggilan jiwa" siapa saja yang mengikuti "panggilan jiwanya" maka dialah yang akan memperoleh kebahagiaan dunia-akhirat...
Wahai SANG BIJAK, mengapa banyak pejabat, pengusaha dan orang penting yang mendapat hukuman?
SANG BIJAK menjawab, segala sesuatu dimuka bumi memiliki masa dan ketentuannya sendiri, ini dapat menjadi pelajaran bagi semua bahwa segala tindakan akan memiliki konsekuensi yang perlu diterima oleh SANG MANUSIA. Dan Tuhan memberi masalah dan bencana untuk sebuah "kemajuan" yang lebih baik.
Wahai SANG BIJAK, bagaimana dengan tingkat pengangguran yang tinggi di negeri ini?
SANG BIJAK menjawab, semua yang ada dan menjadi kesukaan SANG MANUSIA merupakan sebuah pekerjaan baginya. Pekerjaan terbaik adalah pekerjaan yang disukai dan bermanfaat bagi sesama apapun jenis pekerjaannya.
Wahai SANG BIJAK, apakah makna sebuah kebebasan?
SANG BIJAK menjawab, kebebasan adalah hak semua mahkluk hidup di alam ini, asalkan kebebasan yang kita miliki tidak "merugikan" dan "membahayakan" mahkluk lainnya. Jadi kebebasan sendiri memiliki tanggung jawab dan konsekuensi yang nantinya akan kita terima.
Wahai SANG BIJAK, siapakah idolamu saat ini?
SANG BIJAK menjawab, Yang kita idolakan sebenarnya bukanlah fisik atau suatu bentuk tapi jiwa dan sifat Tuhan yang kita rindukan. Jika kita mengidolakan seorang pimpinan bukan karena kulit si pemimpin itu yang indah namun karena sifat pemimpin itu yang "baik hati", "empati", "tanggung jawab", "niat baik & tulus", "suka memberi" yang sesuai dengan "harapan".
Wahai SANG BIJAK, dimanakah nantinya engkau dapat aku temui lagi?
SANG BIJAK menjawab, aku selalu ada disampingmu kemanapun engkau pergi bertanyalah dalam hatimu MAKA akupun akan selalu menjawabmu...
Comments