Marketing dalam Quran dan Hadist


Rasulullah bersabda, artinya: “Berniagalah, karena sembilan dari sepuluh pintu rezeki itu ada dalam perniagaan.” (HR. Ahmad) 

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perdagangan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu.”(QS. An-Nisaa: 29)

 “Pedagang(entrepreneur) yang benar dan terpercaya bergabung dengan para nabi, orang-orang benar (siddiqin), dan para syuhada di surga.” (HR. Turmudzi).

Dalam ayat-ayat diatas, jelas terlihat bahwa Marketing dalam Islam sangat penting.

Untuk itulah Allah mengangkat Seorang Entrepreneur dan Marketing Sejati yang jujur dan mulia menjadi seorang Nabi terakhirNya....

Keteladanan yang diberikan Nabi Muhammad SAW dapat dijadikan sebuah contoh dalam memasarkan produk-produk pemasaran. Ini bisa dilihat bahwa bahkan ribuan tahun yang lalu kejujuran adalah hal utama dalam ilmu pemasaran. 

Dan dengan kejujuran yang diterapkan Nabi Muhammad dalam bisnisnya tidaklah membuat Muhammad Sang Entrepreneur menjadi rugi. Namun malah mengangkat Muhammad menjadi seorang manusia paripurna nan mulia baik dimata manusia juga dihadapan Allah SWT.

Marketing bertujuan untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan manusia lalu membuat produknya agar terpenuhi kebutuhan dan keinginan manusia tersebut. Konsep ini sangat bersinergi dengan Islam yang menganjurkan berbuat (berkarya) dengan kebaikan untuk kemaslahatan dan kebaikan seluruh alam.
Perhatikan ayat berikut:
"Demi waktu. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh (berbuat dan berkarya dalam kebaikan/bermanfaat bagi kehidupan), saling mengingatkan dalam kebenaran juga saling menasehati dalam kesabaran".

Jadi, sebenarnya manusia dalam kerugian jika tidak melakukan suatu perbuatan yang bermanfaat. Kegiatan yang bermanfaat  dalam sisi keilmuan marketing adalah membuat produk dan memanfaatkan produk tersebut untuk memenuhi dan memuaskan konsumen. 

Dalam sisi spiritual, pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia ini jika didasari oleh prinsip spiritual yang semata-mata untuk kebaikan manusia dan atas keridhaan Allah SWT maka nilainya tak terbatas.

Marketing sangatlah mulia jika dipergunakan untuk kepentingan ibadah kepada Allah SWT, sesuai dengan keteladanan Nabi Muhammad dalam memasarkan produknya. 

Nabi Muhammad sangat mencintai umatnya, sehingga membuat petunjuk-petunjuk (hadist) yang nantinya bermanfaat sebagai pedoman umatnya agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginanannya baik dunia maupun akhirat. 

Kebutuhan manusia akan kebaikan hidup baik itu untuk di dunia dan akhirat telah diajarkan Nabi Muhammad dalam setiap hadistnya. Proses ini terjadi sebelum para ahli marketing mengajarkan bagaimana melakukan pemasaran yang baik dan benar. 

Nabi Muhammad telah sukses menjadi seorang Spiritual Marketer Sejati jauh sebelum para ahli dalam bidang Marketing lahir. 

"Produk" Nabi sampai saat ini dan sampai akhir zaman akan selalu bermanfaat dan memuaskan kebutuhan dan keinginan sang manusia.



Comments

Popular Posts